Selasa 21 Apr 2015 09:37 WIB

UEA Rintis Jalan Menuju Pusat Rujukan Ekonomi Syariah Dunia

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Menara kembar di Dubai, Uni Emirat Arab
Foto: Arabian Bussines
Menara kembar di Dubai, Uni Emirat Arab

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintahan Dubai menyetujui inisiatif pengembangan ekonomi secara Islam yang diusulkan oleh Dewan Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Dubai, atau DIEDC. Persetujuan ini diambil oleh Putra Mahkota Dubai Shaikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid al Maktoum bersama Ketua Dewan Eksekutif Dubai pada Senin (20/4).

Beberapa inisiatif yang dikemukakan DIEDC adalah mengenai peluncuran indeks ekonomi Islam, edisi ketiga Islam Ekonomi award serta memberi kesempatan kepada negara ketiga untuk menerapkan pelaporan ekonomi Islam.

Shaikh Hamdan menyatakan, alasan pihaknya menyetujui usulan DIEDC karena ia juga menyadari bahwa ekonomi Islam saat ini mengalami percepatan pertumbuhan di semua sektor. Untuk itu, Dubai kedepannya akan segera diarahkan untuk merintis proyek-proyek baru untuk beberapa tahun ke depan untuk menjadi modal ekonomi Islam pada 2012 nanti.

"Kami memiliki pengalaman yang luas, roadmap yang jelas dan mitra strategis di UAE dan luar negeri. Setiap orang bekerja dengan semangat tim terpadu dan visi untuk mencapai tujuan kami dalam mengembangkan ekonomi Islam secara global. Kami akan meningkatkan produk-produknya, dan mengubah UEA menjadi pusat rujukan global untuk semua sektor sekutu,” kata Shaikh Hamdan, seperti dilangsir dari laman kaleejtimes.