REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) meminta masyarakat Indonesia belajar menghargai arsip maupun dokumen bersejarah karena bisa saja dokumen maupun arsip itu menjadi sumber sejarah penting untuk Indonesia.
"Masyarakat harus belajar menghargai arsip maupun dokumen bersejarah sejak dini," kata Staf Pameran dan Penerbitan Arsip ANRI Suryagung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4).
Kehadiran ANRI di JCC adalah sebagai bagian dari acara tambahan (side event) Peringatan ke-60 tahun KAA yang menampilkan pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular yang diresmikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Ahad (19/4).
Menurut Suryagung, jika merasa tidak bisa melakukan perawatan yang maksimal, masyarakat yang memiliki arsip-arsip penting bersejarah bisa mempercayakannya ke ANRI untuk disimpan dan menjadi sarana pengetahuan baru bagi rakyat Indonesia.
"ANRI menerima arsip maupun dokumen bersejarah dari masyarakat. Bahkan kami sering terjun langsung ke masyarakat untuk mendapatkan hal tersebut," kata Suryagung.
Dia melanjutkan, masyarakat bisa memberikan dokumen atau arsip bersejarah itu ke bagian akuisisi ANRI. "Nanti akan ada kesepakatan antara ANRI dengan pemberi arsip tersebut mengenai ganti rugi," tuturnya.
Nantinya, lanjut dia, arsip maupun dokumen tersebut dapat diakses secara bebas di ANRI oleh masyarakat awam, peneliti maupun akademisi.
Bahkan, dia menambahkan, ANRI juga bisa melayani jika masyarakat ingin mencari silsilah keluarga yang dahulu bekerja dengan Belanda ataupun pemerintah kolonial di Indonesia.
"Semua tercatat di arsip genealogi. Jadi jika masyarakat ingin mengetahui silsilah saudara jauhnya, meliputi data pribadi maupun apa saja yang dilakukannya dahulu, bisa mencarinya di ANRI," katanya.
Ia menambahkan jika masyarakat ingin memberikan arsip maupun dokumen bersejarah atau mau mengetahui arsip-arsip penting sejak zaman kolonial di Indonesia bisa menghubungi ANRI di laman resminya www.anri.go.id, alamat surat elektronik resmi di [email protected] atau datang ke kantor ANRI di Jalan Ampera Raya No. 7, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.