Selasa 21 Apr 2015 17:52 WIB

Menteri Perempuan Banyak, Tapi Setengah Hati

Rep: C09/ Red: Ilham
 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Kartini yang jatuh pada 21 April mengingatkan masyarakat pada peran perempuan dalam pemerintahan. Namun, meski jumlah menteri perempuan sudah banyak di dalam pemerintahan, kebijakan yang sering diambil masih setengah hati.

Hal itu dikemukakan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Endang Maria Astuti. Ia menuturkan, perempuan yang sudah diberi kesempatan ada di pemerintahan seharusnya menunjukkan kemampuan untuk membuat kebijakan yang pro perempuan.

“Saat ini Menteri perempuan banyak, tapi setengah hati, padahal kita sudah apresiasi kebijakan Presiden yang menempatkan banyak perempuan di kabinet,” katanya saat dihubungi ROL, Selasa (21/4).

Menurut Endang, ketika banyak persoalan yang menyangkut perempuan dan anak, menteri terkait, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, belum terlihat berperan banyak membela perempuan. Perempuan yang menjadi menteri, kata dia, seharusnya terlebih dahulu mengetahui permasalahan yang dialami perempuan, kemudian baru mengambil kebijakan yang tepat. “Belum lagi anggaran untuk kebijakan perempuan sangat kecil,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement