Selasa 21 Apr 2015 19:10 WIB

Banyak Pencurian Ikan di Papua Dilakukan Malam Hari

Pencurian ikan.    (ilustrasi)
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Pencurian ikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerjaan rumah yang dihadapi pemerintah dalam mengatasi pencurian ikan, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti masih sangat jauh. Apalagi, berbagai hal yang dilakukan Satgas Pencurian Ikan telah mengungkapkan banyak fakta yang selama ini tidak kelihatan.

Menteri Susi mengatakan, Selasa (21/4) pagi ia menerima kedatangan orang-orang dari Desa Wanam, Papua. Mereka, kata Susi, menuturkan lampu-lampu di Jakarta itu sangat terang tetapi lampu-lampu di perairan Wanam jauh lebih terang pada malam hari.

Hal itu, ujar Susi, menyiratkan banyaknya kapal pencuri ikan yang datang mengambil sumber daya ikan di kawasan perairan Indonesia pada malam hari. Mereka sengaja berkeliaran di malam hari untuk menghindari kejaran aparat dan masyarakat sekitar.

"Kita manusia yang tidak takut diintimidasi. Kita manusia yang tidak takut diancam demi kedaulatan ekonomi bangsa, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan enam warga Wanam dan Kampung Wogekel, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, segera bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, guna menyampaikan berbagai permasalahan.

"Ada enam orang perwakilan warga Wanam, Kampung Wogekel dan sekitarnya yang akan berangkat ke Jakarta dalam waktu dekat ini," kata Yunus Husien, Ketua Tim Satgas Antiilegal Fising dan Tim Anev Eks Kapal Asing dari KKP, di Merauke, Papua, Sabtu (18/4).

Keenam warga Wanam itu yakni Yohanis A Mahuze selaku Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Wanam, Yunus Kaize selaku Kepala Kampung Wogekel, Marceliz Gebze selaku tokoh pemuda, Andi Musabait sebagai wakil nelayan, dan perwakilan suku-suku pendatang di Wanam, serta Mama Yapsinta Gebze salah seorang penjual sayur di Pasar Wanam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement