REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemerintah Hong Kong meluncurkan cetak biru untuk pemilihan umum pemimpin kota dan anggota parlemen mendatang, Rabu (22/4). Para pengamat menilai cetak biru tersebut dapat membangkitkan ketegangan politik kembali dengan pemerintah Cina.
Peluncuran cetak biru ini menyusul pernyataan Cina bahwa mereka membuka jajak pendapat. Meski Cina tetap menginginkan pemilu dikontrol ketat oleh mereka. ''Sampai sekarang kami melihat masih ada ruang untuk kompromi,'' kata Ketua eksekutif, Leung Chun-ying pada wartawan.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor dewan legislatif, baik untuk mendukung maupun melawan usulan. Sebelumnya, cetak biru pertama pemilu yang dibuat parlemen Cina berisi ketentuan bahwa masyarakat memilih dua atau tiga kandidat yang telah dipilih sebelumnya oleh 1.200 anggota komite pro-Beijing. Cetak biru tersebut dirilis Agustus 2014 lalu.