Kamis 23 Apr 2015 13:56 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

DPR: Kemerdekaan Palestina Adalah Utang Sejarah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPR RI Setya Novanto memberikan sambutannya dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia-Afrika di Gedung Nusantara, DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua DPR RI Setya Novanto memberikan sambutannya dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia-Afrika di Gedung Nusantara, DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Setya Novanto mengajak seluruh negara yang hadir dalam Konferensi Asia Afrika (KAA), untuk mendukung penuh kemerdekaan bangsa Palestina. Hal tersebut ia sampaikan saat memberi pidato di hadapan konferensi parlemen negara Asia Afrika.

Dalam pidatonya, Setya Novanto mengatakan bahwa dari konferensi parlemen Asia Afrika ini harus mampu membentuk forum parlemen dunia untuk demokrasi. Menurutnya, target nyata dari diadakannya KAA parlemen adalah untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.

Maka, caranya adalah membentuk sebuah kemitraan yang yang kuat dengan kerja nyata. Salah satunya adalah perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. "Kemerdekaan kedepan ini adalah utang sejarah yang belum kita selesaikan yaitu kemerdekaan Palestina," katanya, Kamis (23/4).

Selain membahas perjuangan untuk kemerdekaan Palestina, deklarasi forum parlemen diharapkan dapat merespon globalisasi dalam rangka Pembangunan manusia. Yaitu, dengan kerjasama antar parlemen negara selatan-selatan.

Salah satu contoh riil dari kerjasama ini adalah kerjasama di bidang infrastruktur, agribisnis, serta sektor lainnya. Maka, imbuh Novanto, perlu dibangun komunikasi yang efektif antara peserta KAA.

"Kita ingin di parlemen ikut mewujudkan kesejahteraan melalui parlemen dunia," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodoo juga menegaskan jika Pemerintah Indonesia mendukung penuh kemerdekaan negara Palestina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement