REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana membangun sembilan Tempat Evakuasi Sementara (TES) di seluruh Indonesia.
"Rencananya kita akan bangun 30 shelter. Tahun ini kita targetnya sembilan shelter yang selesai," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif saat meresmikan dua tempat evakuasi di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (23/4).
Ia menjelaskan, pembangunan akan dilakukan di sejumlah tempat, seperti Sumbar, Bengkulu, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Banten.
Syamsul menuturkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun TES tersebut kurang lebih sebesar Rp 1,3 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi dan rekonstruksi, seperti di Sinabung dan Mentawai.
"Makanya, pemerintah daerah diharapkan memiliki ide-ide untuk membangun shelter ini sebab, Indonesia membutuhkan ribuanshelter," ujar dia.
Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi mengatakan telah ada beberapa tempat evakuasi yang selesai dibangun, seperti, dua di Kota Padang dan dua lainnya di Bengkulu serta satu di NTB.
"Saat masih ada beberapa yang sedang pengerjaan, salah satunya di Jawa Tengah," katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar Eliyusman menuturkan, pembangunan dua TES terletak di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Ia mengatakan TES Koto Tangah pertama dapat menampung 4.500 jiwa dengan radius pelayanan 0,5 kilometer hingga satu kilometer. TES ini terdiri dari satu bangunan dengan lima lantai.
Ketinggiannya mencapai 22 meter. Sedangkan TES Koto Tangah kedua bisa menampung 5.000 jiwa.
"Ini dilengkapi dengan ruang perawatan, toilet dan jalur evakuasi vertikal," kata Eliyusman.