Sabtu 25 Apr 2015 03:16 WIB

Ustaz Yusuf Mansur: Sedekah, Tiket Masuk Surga

Rep: hafidz muftisani/ Red: Damanhuri Zuhri
ustaz yusuf mansur
Foto: damanhurizuhri/republika
ustaz yusuf mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedekah memiliki banyak fadilah. Salah satu tujuan hidup kaum Muslimin adalah kembali ke surga Allah SWT.

Jalan untuk meraih surga itu salah satunya lewat sedekah. Sedekah juga naik kelas dengan semakin gemarnya kelas menengah dan pengusaha merutinkan amalan sunah ini.

Dakwah untuk menggemakan sedekah juga melahirkan banyak komunitas sedekah di Indonesia. Pimpinan Pondok Pesantren PPPA Daarul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur menyebut sedekah kini juga sudah menjadi gaya hidup.

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, visi hidup seorang Muslim adalah masuk surga. Sebagaimana dinyatakan dalam Alquran surah al-Fajr ayat 27-30, "Duhai jiwa-jiwa yang tenang; Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya; Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku; Masuklah ke dalam surga-Ku."

Menurut Ustaz Yusuf, sedekah adalah tiket masuk surga. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah, seperti diwasiatkan Nabi Muhammad SAW, "Orang yang berinfak fisabilillah akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga yang berseru, 'Wahai hamba Allah, kemarilah menuju kenikmatan'. Jika dari golongan yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat; yang dari kalangan mujahid, akan dipanggil dari pintu jihad; jika dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR Bukhari no 3666, Muslim no 1027).

''Itu fadilah terpenting, karena cita-cita tertinggi manusia adalah jadi penghuni surga, tempat asal atau kampung halaman nenek moyang kita yaitu Adam dan Hawa. Surga adalah kampung halaman akhirat, tempat mudik terbaik,'' jelas Ustaz Yusuf Mansur.

Fadilah sedekah lainnya, kata Ustaz Yusuf Mansur, sangat banyak, baik yang bersifat material maupun nonmaterial, baik di dunia maupun akhirat.

Misalnya sedekah adalah bukti keimanan seseorang (HR Muslim no 223), yang dijelaskan oleh Imam an-Nawawi, “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu sedekah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari shidqu imanihi (kebenaran imannya).”

Sedekah, kata ulama asal Betawi ini, dapat menghapus dosa (HR Tirmidzi, di shahihkan al-Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614); menjamin naungan di hari akhir (HR Bukhari no 1421) serta memberi keberkahan harta (HR Muslim, no 2588).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement