REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Para penjual batu akik menjadi primadona di Sampit Expo 2015 di Stadion 29 November Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 25 April hingga 2 Mei 2015.
"Kalau banyak yang jual seperti ini kan enak karena banyak pilihan. Harga juga jadi bersaing karena bisa milih harga yang murah," kata Ramdan, salah seorang pengunjung, di Sampit, Ahad (26/4).
Demam batu akik memang sedang melanda, termasuk di Kotim. Momen ini menjadi berkah bagi perajin dan penjual batu akik karena masyarakat ramai-ramai mengoleksi batu akik, baik untuk dipakai maupun dijadikan pajangan.
Momen Sampit Expo yang biasanya dihadiri puluhan ribu pengunjung, juga tidak disia-siakan para penjual batu akik. Mereka kompak membuka stan untuk menarik minat pengunjung Sampit Expo untuk membelinya.
Di blok Pasar Rakyat, ada belasan penjual batu akik yang membuka lapak di stan besar khusus batu akik. Bahkan ada pula penjual batu akik yang sanggup menyewa stan dengan harga jutaan untuk berjualan di dalam lokasi gedung baru di seberang Pasar Rakyat yang merupakan arena utama Sampit Expo 2015.
"Ada 15 pengusaha batu akik yang ikut ambil bagian dalam Sampit Expo kali ini. Kehadiran mereka tentu memberi warna baru, apalagi demam batu akik sedang melanda tanah air," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar Kotim, Mudjiono.
Tidak sekadar bertransaksi, momen ini menjadi ajang bagi kolektor batu akik untuk saling berbagi informasi tentang hobi mereka. Bahkan ada pula yang saling tukar koleksi batu akik untuk melengkapi koleksi masing-masing.