Senin 27 Apr 2015 10:33 WIB
Gempa Nepal

Ini Penyebab Nepal Rentan Gempa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indah Wulandari
 Seorang pria menangis saat melintasi reruntuhan sebuah kuil yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)
Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Seorang pria menangis saat melintasi reruntuhan sebuah kuil yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)

REPUBLIKA.CO.ID,KATHMANDU -- Nepal adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa seismik teraktif di dunia. Negara ini berada di wilayah lempeng tektonik India dan Eurasia di Asia Tengah. Lempeng ini bergeser setidaknya 4-5 cm atau dua inci per tahun.

"Gunung Himalaya ikut menggeser lempeng India, ada setidaknya dua atau tiga kali dorongan," kata ahli geosains di Universitas Terbuka Inggris David Rothery, dilansir dari BBC, Senin (27/4).

Rothery mengatakan, wajar jika ketakutan meningkatnya jumlah korban sangat tinggi. Itu bukan hanya karena kekuatan gempa ini diperkirakan mencapai 7,8 Skala Richter (SR), melainkan juga pusatnya sangat dekat, yaitu 10-15 kilometer. Hal ini membuat guncangan hebat sangat terasa di daratan.

Dalam empat jam setelah gempa pertama terjadi, setidaknya ada 14 kali gempa susulan, berupa gempa kecil dan gempa besar berkekuatan 6,6 SR. Ketika gempa susulan terjadi maka akan semakin banyak unsur yang jatuh ke tanah.

Faktanya, kata Rothery banyak penduduk di wilayah ini tinggal di rumah yang sangat rentan terhadap guncangan gempa, seperti rumah bata. Banyak desa yang hancur oleh  tanah dan batu yang jatuh dari lereng curam.

Selain gempa di Nepal akhir pekan lalu, gempa besar lainnya pernah terjadi di Bihar (1934) sebesar 8,1 SR, Kangra (1905) sebesar 7,5 SR, dan Kashmir (2005) sebesar 7,6 SR.

Dua gempa terakhir mengakibatkan hilangnya 100 ribu nyawa dan jutaan penduduk kehilangan tempat tinggal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement