REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Salah satu media Inggris, yaitu Mirror memiliki akses terhadap arsip penting terkait pembentukan ISIS. Arsip itu mengungkap bagaimana ISIS merekrut dan mendidik tentaranya secara radikal.
Teroris ISIS dipersenjatai hal yang ekstrem, seperti 'sel-sel penidur' di Inggris Raya dengan keahlian kekal tanpa bisa diketahui. Hal tersebut digunakan untuk menyebarkan propaganda dan menyiksa pendatang-pendatang baru.
Mirror mengungkapkan pada Senin (27/4) waktu setempat, sudah mencapai akses pada bagian dokumen yang menunjukkan tingkat dahsyat. Dokumen tersebut memberikan kemudahan bagi mata-mata rahasia ISIS dengan cara brutal.
Cara ISIS tersebut sudah menghabiskan waktu yang lama untuk membangun perpustakaan terorisme di dunia maya. Lalu perpustakaan tersebut diisi dengan satu berbagai hal besar yang dirancang untuk membantu ekstremis bermarkas di Barat.
Namun, dari data tersebut kini sudah diperbarui mantan agen CIA Edward Snowden yang menyebabkan sensasi internasional. Sebab, ia mengungkapkan siasat rahasia dari mata-mata ISIS.
Menurut Snowden, polisi dan jasa keamanan mengakui bahwa mereka berjuang untuk mengikuti tingkat kesulitan yang mereka dapatkan. Mereka dihadapi dengan fakta bahwa Inggris sekarang terlibat dalam digital warfare.
Selanjutnya, Mirror mengonfirmasikan dalam konsultasi dengan lembaga pelayanan keamanan sumber keselamatan. "Anggota ISIS tumbuh sudah semakin besar di satu angkatan lain kepada Alqaeda. Mereka belajar bagaimana untuk menggunakan internet dan telepon pintar ketika di sekolah."