REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa calon ketua umum Partai Demokrat terus memanas seiring makin mendekatnya pelaksanaan Kongres Nasional pada Mei mendatang. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto, aklamasi menjadi jalan dalam memilih ketum.
Meski begitu, Marzuki Alie tetap dipersilakan jika ingin maju menjadi calon ketum. "Tapi kami beri informasi kalau mencalonkan. Kalau yang mencalonkan tidak signifikan kan ibaratnya mendorong-dorong tembok saja. Sia-sia saja. Percuma," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/4).
Agus mengatakan, siapapun diperbolehkan untuk maju menjadi calon Ketua Umum jika memenuhi syarat minimal persentase dukungan dari pemilik suara. Namun, menurutnya, hasil kunjungannya keliling Indonesia, mayoritas pemilik suara masih menginginkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi ketum.
"Itu iktikad, keinginan pemegang suara, sehingga ini bukan yang disengaja. Ini punya alasan yang kuat, semua ingin 2019 nanti Demokrat berjaya kembali. Paling tidak target 2019 sama dengan 2009, 20,9 persen. Ini hanya bisa tercapai jika dipegang SBY," ujarnya.
"Seluruhnya menginginkan SBY. Yang lain kan belum tentu ada yang dukung," kata Agus lagi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengklaim banyak mendapat dukungan dari pengurus daerah untuk menjadi ketua umum dalam kongres yang akan datang. Marzuki mengaku mendapat dukungan dari DPD dan DPC di seluruh Indonesia.