REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majunya pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) menjadi ketua umum menuai kritik. Kader Demokrat, I Gede Pasek Suardika mengatakan, SBY melanggar janjinya sendiri untuk tidak kembali maju menjadi ketua umum partai Demokrat.
Pasek menyarankan agar SBY meniru langkah pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Menurutnya, Amien Rais sebagai pendiri PAN tidak berambisi menjadi ketua umum paling lama. Amien Rais bahkan membuat tradisi jabatan ketua umum PAN hanya satu periode.
Menurut Pasek, tanpa menjadi ketua umum, suara Amien Rais masih didengar dan dijadikan panutan oleh seluruh kader. Hal itu harusnya yang juga dilakukan oleh SBY. Tidak perlu dipaksakan untuk menjadi ketua umum Demokrat.
"Kalau memang punya kharisma, maka menjadi dewan syuro-pun tetap didengar oleh seluruh kader," ungkap I Gede Pasek Suardika di kompleks parlemen, Selasa (28/4).
Pasek mengatakan, banyak kader di daerah yang kebingungan untuk menghubungi ketua umumnya saat dijabat SBY.
Menurut anggota DPD dari Bali itu, sikap SBY yang kembali maju dalam bursa pemilihan ketua umum Partai Demokrat menunjukkan ketidakkonsistenan seorang pemimpin.
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Bali dulu, SBY menegaskan hanya bersedia menjadi dewan pembina saja. Artinya, dengan kesediaan SBY kembali maju itu mengingkari janjinya saat KLB.
"Coba saja dengarkan semua pernyataan dan janji SBY, ada kok di Youtube, tidak ada satupun janji dan omongannya yang dipenuhi," kata I Gede Pasek mengingatkan.