REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk tindakan kekerasan para pemuda yang memicu kerusuhan di Baltimore. Menurutnya, kematian pria kulit hitam di tahanan polisi bukan alasan melakukan aksi kekerasan.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (28/4), Obama mengatakan orang-orang yang melakukan kerusuhan mencari perhatian dengan membakar bangunan dan mobil. Mereka harus ditindak sebagai orang yang melakukan aksi kriminal.
"Mereka tak protes, mereka tak membuat pernyataan, mereka mencari perhatian. Ini adalah tindakan kontraproduktif," kata Obama.
Tapi menurutnya, para pemuda ini dalam masa pencarian jati diri. Ini membuat mereka melakukan tindakan yang kerap berakhir di penjara.
Aksi protes atas kematian Freddie Gray, pria kulit hitam yang tewas di tahanan polisi berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan. Gubernur Maryland Larry Hogan pada Senin (27/4) memberlakukan keadaan darurat di Baltimore. Ia juga mengerahkan Garda Nasional untuk mengantisipasi kerusuhan.