REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga nirlaba Dompet Dhuafa dengan cepat merespons bencana yang mengguncang Nepal, Sabtu (25/4).
General Manager Social Development Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa, menuturkan Dompet Dhuafa menyiapkan dana hingga Rp 500 juta dan menerjunkan langsung tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
Tim pertama DMC Dompet Dhuafa mendarat di Bandara Tribhuvan, Senin (29/4). Setibanya di Kathmandu, Selasa (29/4) tim langsung berkoordinasi dengan mitra lokal, Tribhuvan University. Beberapa aksi dilancarkan seperti evakuasi dan peninjauan awal untuk respons selanjutnya.
“Selain respons darurat seperti evakuasi, rencananya kita akan menggulirkan program pemulihan pasca bencana modelnya seperti pemberian modal tanpa bunga. Itu untuk membantu para korban yang kehilangan sumber ekonominya,” ujar Sabeth, Rabu (29/4) di Jakarta.
Sabeth yang juga menjabat sebagai Vice President South East Asia Humanitarian Committee ini menambahkan, tim kedua Dompet Dhuafa siap diterbangkan akhir pekan ini. Kali ini tim beranggotakan tim medis.
Sebelumnya tim pertama DMC sempat mengalami kendala ketika mendarat di Tribhuvan. Pesawat sempat berputar di atas kota Kathmandu lantaran sarana bandara yang rusak dan tingginya lalu lintas udara.
“Pesawat kami sempat beberapa menit berkeliling di atas Kota Kathmandu. Tetapi kondisi belum kondusif dan akhirnya pesawat transit di Kalkota, India untuk menunggu kabar dapat mendarat di Tribhuvan,” kata Komandan Tim Advance DMC Dompet Dhuafa di Nepal, Asep Beni, menambahkan.