REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sedikitnya 800 buruh migas di Kabupaten Indramayu akan berunjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh (May Day), Jumat (1/5). Dalam aksinya itu, mereka akan menyampaikan sepuluh tuntutan.
Ketua Serikat Buruh Migas (SBM) LPG Balongan - FSB Migas Konfederasi KASBI, Ahmad Mubarok menjelaskan, mereka akan melakukan aksi di sejumlah lokasi di Kabupaten Indramayu. Yakni Pertamina RU VI Balongan, LPG Balongan, EP Balongan, UPMS Balongan, DPRD, Pendopo, dan Kantor Dinsosnaker Kabupaten Indramayu.
''Ada sepuluh tuntutan yang akan kami suarakan,'' ujar Mubarok, Kamis (30/4).
Adapun sepuluh tuntutan itu adalah hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing; tolak politik upah murah dan berlakukan upah layak nasional; dan tolak PHK, union busting, dan kriminalisasi anggota dan pengurus serikat buruh.
Selain itu, laksanakan hak-hak buruh perempuan dan lindungi buruh migran Indonesia; jaminan sosial bukan asuransi sosial, tanah dan air untuk kesejahteraan rakyat; serta tangkap, adili dan penjarakan pengusaha nakal. Ditambah lagi, tolak privatisasi dan bangun industri nasional untuk kesejahteraan rakyat; Pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat; serta turunkan harga kebutuhan pokok.