REPUBLIKA.CO.ID,BAIDOA -- Sejumlah pria bersenjata menembak mati seorang jurnalis stasiun radio propemerintah, Radio Dalsan Daud Ali Omar (35 tahun) di kota selatan Baidoa.
Hal itu dinyatakan oleh Comittee to Protect Journalist (CPJ), sebaimana dilansir dari Aljazirah, Sabtu (2/5).
Kelompok bersenjata masuk ke rumah Omar di lingkungan Bardaale pada tengah malam saat ia dan istrinya, Hawo Abdi Aden sedang tidur. Mereka langsung menembak mati keduanya dan melarikan diri sebelum polisi tiba.
"Kami mengutuk pembunuhan Daud Ali Omar dan istrinya, Hawo Abdi Aden. Kami telah memanggil pihak yang berwenang di Somalia untuk menyelidiki kasus kejahatan yang mengerikan ini," kata Perwakilan CPJ Afrika Timur Tom Rhodes.
Omar adalah seorang produser Radio Baidoa, yang menangani kekerasan regional dan politik lokal. Radio itu bekerjasama dengan radio Mogadishu milik pemerintah.
The National Union of Somali Journalists (NUSOJ) mengutuk pembunuhan itu dan mengatakan Omar adalah wartawan pertama yang dibunuh di Somalia tahun ini. NUSOJ mengatakan para penyerang juga menewaskan tetangga Omar, tetapi tidak disebutkan namanya.
"Rincian pembunuhan masih belum jelas, tetapi laporan dari rekan-rekan mengatakan ada lubang peluru di kepala dan dada. Mereka dimakamkan di pemakaman Abow-Asharow, sebelah barat Baidoa pada Kamis pagi," kata NUSOJ.
NUSOJ mengatakan, pihak berwenang di Baidoa menyalahkan al Shabab atas serangan ini, meskipun motifnya masih belum jelas. Al-Shabab, kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Alkaidah telah mengobarkan perang terhadap pemerintah Somalia sejak tahun 2007.
Meskipun kelompok ini telah diusir dari Mogadishu oleh pasukan Uni Afrika, Al-Shabab terus melakukan serangan di ibukota dan di negara tetangga Kenya.