REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Setidaknya 52 warga sipil tewas dalam serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat, yang menargetkan kelompok radikal ISIS di sebuah desa di Suriah utara.
"Serangan udara koalisi pada Jumat di Desa Birmahle, Provinsi Aleppo ini menewaskan 52 warga sipil. Tujuh anak tewas, sementara tiga belas orang masih terperangkap dalam reruntuhan," kata Rami Abdel Rahman, kepala Syrian Observatory for Human Rights.
Dilansir dari aljazeera.com, Sabtu (2/5), lembaga ini mencatat total 66 warga sipil, termasuk 10 anak-anak, tewas dalam serangan udara koalisi pimpinan AS di Suriah sejak September tahun lalu. Dalam serangan lain, dikatakan sedikitnya lima warga sipil tewas, termasuk tiga anak-anak, setelah pasukan pemerintah Suriah menjatuhkan bom barel di selatan Aleppo.
The United States Central Command (CENTCOM) merilis laporan yang menyatakan bahwa pasukan koalisi melakukan sebelas serangan udara di Suriah. Serangan ini menargetkan ISIS yang berada di al-Hasakah, Der Ezzor, dan wilayah dekat Kobane.
Abdel Rahman mengatakan, para pejuang Kurdi yang bergabung dengan pemberontak Suriah telah mengalami bentrok dengan ISIS di kota kira-kira dua kilometer dari Birmahle. Namun, ia menegaskan jika di Birmahle hanya ada warga sipil, tidak ada ISIS ataupun bentrokan.
Serangan udara oleh koalisi pimpinan AS ini dilakukan guna mendukung pasukan Kurdi memerangi pejuang ISIS di provinsi Aleppo, terutama di perbatasan kota Kobane, dekat Birmahle. Lebih dari 2.000 orang tewas akibat serangan udara ini, termasuk di antaranya 1922 pejuang ISIS.