REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Jaysh Al-Islam, sebuah 'Tentara Islam' yang dibentuk untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan rezim Suriah telah mengadakan parade militer. Mereka menunjukkan kekuatan militernya untuk memperingatkan musuh-musuhnya.
Jaysh Al-Islam terbentuk dari 60 kelompok militan di Suriah dan mengklaim memiliki 25.000 pejuang yang bersedia mengambil alih kekuasaan ISIS dan rezim Suriah.
Seperti dilansir The Mirror, sebuah video menunjukan sebuah parade militer yang besar. Tank dan prajurit berjejeran mendemonstrasikan pertempuran bersenjata. Video itu telah diposting di Youtube.
Lebih dari 1.700 pejuang di wilayah Ghouta, dekat ibukota Damaskus, telah dinyatakan lulus dari pelatihan militer. Upacara pelantikan mereka dihadiri oleh komandan Tentara Islam itu, Sheikh Zahran Aloush.
"Hari ini, pasukan Mujahadin berada dalam kesiapan untuk menaikkan bendera Allah, menegakkan kperintah-Nya, bergerak maju untuk melawan dan membela agama-Nya," kata Aloush kepada pasukannya. "Surga menunggu kita, karena kita meraih kemenangan dengan kemuliaan atau mati sahid."
Jaysh Al-Islam dikabarkan didanai oleh Saudi Arabia dan menggunakan pelatih dari militer Pakistan.
Video itu muncul sebagai saingan bagi ratusan pemberontak Suriah yang dilatih oleh Amerika Serikat untuk bertempur dengan ISIS. Amerika berencana melatih dan mempersenjatai sebanyak 15.000 tentara.
Ini merupakan strategi Presiden Barack Obama untuk bertempur dengan ISIS dan Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan menggunakan tentara lokal. Namun, Jaysh al-Islam, yang tidak didanai AS, bersikap skeptis pada pasukan yang dilatih AS itu.
"Ada masalah kepercayaan pada orang-orang yang terlatih di luar negeri," kata juru bicara Jays al-Islam, Alloush.