REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga filantropi Medical Emergency Rescue Comitte (MER-C) berkolaborasi dengan organisasi kegiatan alam bebas Wanadri untuk mengirimkan tim relawan ke lokasi gempa di Nepal.
“Tim akan dibagi menjadi dua tahap keberangkatan,” terang Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris dalam rilisnya, Ahad (3/5).
Tim pertama terdiri dari sembilan orang dengan keahlian medis dan SAR, yaitu Saleh Sudradjat (Ketua Tim), dr. Hadiki Habib, SpPD (Wakil Ketua Tim), dr. Ratih Citra Sari, Rita Elseria Tambunan, Islamiah Samaun, Purwasunu Adriansyah, Rohmat Sopian, Dadang Mokhamad Rizal, dan Widi Kusnadi Sunardi.
Sementara, Tim kedua merupakan Tim Bedah dengan keahlian multispesialis akan berangkat menyusul ke lokasi bencana.
Tim Pertama MER-C dan Wanadri akan bertolak ke Nepal pada Senin (4/5) pukul 04.40 WIB dengan menggunakan maskapai penerbangan Malaysia Airlines.
Tim akan dua kali transit di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Dhaka (Bangladesh) sebelum bisa mendarat di Kathmandu (Nepal). Apabila lancar, tim dijadwalkan akan tiba di Nepal pada pukul 12.50 waktu setempat.
Sasaran wilayah kerja Tim Pertama MER-C dan Wanadri adalah di luar kota Kathmandu. “Hal ini berdasarkan pertimbangan di dalam kota Kathmandu diperkirakan sudah banyak bantuan dan relawan yang bekerja,” cetus Rima.
Tim akan mencari wilayah bencana terparah lainnya di luar ibukota Nepal yang terpencil dan masih minim bahkan belum terjangkau bantuan medis.
Sebagai Tim Pertama, tugas tim mencakup penilaian (assessment) kondisi terkini di lapangan, melakukan pengobatan dengan sistem mobile clinic dan Search Rescue.
Pengobatan dengan sistem mobile clinic dinilai efektif untuk dapat menjangkau korban-korban gempa di wilayah terpencil yang belum mendapat bantuan medis.
Tugas penting lainnya yang diemban tim pertama adalah mempersiapkan kedatangan Tim Bedah, yaitu identifikasi korban-korban yang memerlukan tindakan operasi dan mencari rumah sakit atau tempat yang masih bisa digunakan untuk melakukan tindakan operasi bagi para korban gempa.