REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan akan menjadi partai yang beruntung kalau Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) absen dalam Pilkada 2015. Hal tersebut dikatakan analisis politik dari Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (Lipi), Siti Zuhro.
Dikatakan olehnya, ketidakhadiran Golkar dan PPP dalam pilkada adalah kerugian besar bagi kedua partai itu. Namun, tentunya kondisi tersebut jadi keuntungan bagi partai politik (parpol) peserta lainnya. "Khususnya PDI P (Perjuangan). Bisa jadi PDI P mendapat limpahan dukungan saat pilkada serentak nanti," kata Siti, Senin (4/5).
Selain PDI Perjuangan, parpol pemilu 2014 lainnya juga akan merasakan keuntungan dari absennya Golkar dan PPP dalam pilkada. Sebab, suara Golkar dan PPP di daerah tak akan loyal dengan menyatakan abstein lalu tak mendukung calon kepala daerah usungan parpol lainnya.
Kontestasi politik di daerah, kata dia, punya watak dan sikap ambil untung. Maksud dia, jika parpolnya tak bisa mengusung calon kepala daerah, maka suara partainya akan lari ke parpol yang bisa mengusung kepala daerah. Sikap politik tersebut, dikatakan dia sebenarnya lumrah.Ataupun, dikatakan Siti calon kepala daerah potensial dari Golkar dan PPP, akan lari ke parpol lain agar bisa ikut berkompetisi di daerah.
"Mereka ini akan berkontestasi dengan parpol lainnya untuk memenangkan pilkada," ujar dia.
Konflik internal dalam partai Golkar dan PPP mengancam kedua partai untuk kehilangan kesempatan menjadi peserta pilkada serentak. Pilkada serentak rencananya berlangsung Desember tahun ini.