REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri BUMN Rini M Soemarno memberhentikan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Ismed Hasan Putro dari jabatannya karena dinilai tidak mampu mengangkat kinerja usaha perseroan.
"Ya...yang bersangkutan mulai kemarin (Selasa, 5/5) sudah diberhentikan. Keputusan mengganti pak Ismed juga berdasarkan rekomendasi dari Deputi Bidang Usaha Industri Argo dan Industri Strategis (Muhammad Zamkhani) dan Dewan Komisaris," kata Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Menurut Rini, alasan kinerja buruk merupakan dasar pemberhentian Ismed meskipun masa tugasnya masih tersisa dua tahun lagi.
"Kinerjanya sangat jelek. Selama 2014 perusahaan menderita kerugian. Situasinya tidak kondusif makanya diusulkan pergantian," tegas Rini.
Untuk itu tambahnya, saat ini Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham RNI sedang melakukan penjaringan calon dirut perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan distribusi ini.
"Assesment (penilaian) calon dirut sudah berlangsung. Nama dirut baru RNI akan ditetapkan dua minggu lagi," katanya.
Menurut catatan, Ismed ditunjuk sebagai nakhoda RNI sejak awal 2012 di masa kepemimpinan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Saat Ismed masuk, perusahaan langsung membukukan laba sebesar Rp307 miliar pada 2012, setelah tahun sebelumnya 2011 menderita rugi sebesar Rp22 miliar.
Meski demikian, memasuki 2013 dan 2014 kinerja keuangan perseroan kembali merosot yang dipicu anjloknya harga komoditas perkebunan terutama sawit dan gula.