REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak telah merekrut 1.000 warga Sunni untuk menjadikan mereka milisi baru untuk membantu pasukan keamanan menghadapi kelompok ISIS. Pemerintah menargetkan mengambil kembali provinsi Anbar Barat dari ISIS.
Gubernur yang baru diangkat di provinsi Anbar, Souhaib al-Ani mengatakan kepada para pemuda yang direkrut, langkah ini adalah awal dari pembebasan provinsi yang diperkirakan 65 persen telah berada di bawah kendali ISIS.
"Hari ini tidak seperti hari lain, hari ini adalah awal dari akhir bagi mereka (ISIS). Mereka telah mendatangkan malapetaka pada rumah kita," kata al-Ani dilansir Rudaw, Sabtu (9/5).
Suku Sunni Anbar sebelumnya merupakan kunci untuk mengalahkan Alqaidah pada 2006, tetapi setelah itu, pemerintah yang didominasi Syiah melalui Perdana Menteri Nouri al-Maliki memotong dana untuk kekuatan-kekuatan Sunni. Banyak yang kemudian ditargetkan dan dibunuh ketika Negara Islam menyapu ke provinsi.
Perdana Menteri baru Irak, Haider al-Abadi, telah lebih terbuka untuk mempersenjatai kaum Sunni. Ia menjanjikan kewenangannya untuk menciptakan mobilisasi Satuan 6.000 pasukan Sunni di Anbar.