Ahad 10 May 2015 14:16 WIB

Irak Rekrut 1.000 Warga Sunni untuk Bombardir ISIS

Shi'ite volunteers patrol the area as they secure it against the predominantly Sunni militants from the Islamic State, previously called the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), in the desert region between Kerbala and Najaf, south of Baghdad, July
Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani
Shi'ite volunteers patrol the area as they secure it against the predominantly Sunni militants from the Islamic State, previously called the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), in the desert region between Kerbala and Najaf, south of Baghdad, July

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak telah merekrut 1.000 warga Sunni untuk menjadikan mereka milisi baru untuk membantu pasukan keamanan menghadapi kelompok ISIS. Pemerintah menargetkan mengambil kembali provinsi Anbar Barat dari ISIS.

Gubernur yang baru diangkat di provinsi Anbar, Souhaib al-Ani mengatakan kepada para pemuda yang direkrut, langkah ini adalah awal dari pembebasan provinsi yang diperkirakan 65 persen telah berada di bawah kendali ISIS.

"Hari ini tidak seperti hari lain, hari ini adalah awal dari akhir bagi mereka (ISIS). Mereka telah mendatangkan malapetaka pada rumah kita," kata al-Ani dilansir Rudaw, Sabtu (9/5).

Suku Sunni Anbar sebelumnya merupakan kunci untuk mengalahkan Alqaidah pada 2006, tetapi setelah itu, pemerintah yang didominasi Syiah melalui Perdana Menteri Nouri al-Maliki memotong dana untuk kekuatan-kekuatan Sunni. Banyak yang kemudian ditargetkan dan dibunuh ketika Negara Islam menyapu ke provinsi.

Perdana Menteri baru Irak, Haider al-Abadi, telah lebih terbuka untuk mempersenjatai kaum Sunni. Ia menjanjikan kewenangannya untuk menciptakan mobilisasi Satuan 6.000 pasukan Sunni di Anbar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement