REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Partai Demokrat menyatakan kekhawatiran atas terciptanya kepengurusan ganda di internal partai, atas intervensi yang diduga dilakukan melalui kader internal.
"Kami takutkan ada pengurus ganda, dan pemerintah mengesahkan salah satunya," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdala di arena Kongres IV Partai Demokrat, di Surabaya, Selasa (12/5).
Ulil mengatakan saat ini tengah terjadi upaya intervensi terhadap Partai Demokrat, yang terjadi ditengah perkembangan kepartaian nasional yang agak mengkhawatirkan karena adanya upaya-upaya pihak-pihak tertentu baik di eksekutif maupun partai-partai untuk mengintervensi partai lain di luar pemerintah.
"Ada beberapa kader Demokrat yang dipakai pihak luar untuk mencoba mengarungi dinamika kongres. Sebegitu seriusnya intervensi itu sehingga menimbulkan reaksi dari pak SBY," jelas Ulil.
Ulil tidak spesifik menuding dari mana intervensi itu datang, namun dia mengatakan intervensi dengan menggunakan kader internal Demokrat sudah bisa jelas terlihat. Dia mengingatkan, tradisi intervensi merupakan tradisi orde baru, dan tidak bisa diulangi lagi.
Seluruh partai, kata Ulil, harus diberikan keleluasaan untuk mengelola rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan pemerintah maupun partai lain.
"Karena melihat upaya intervensi itu maka kehadiran SBY sebagai ketua umum sangat penting sekali, sebagai pemersatu partai," jelasnya.
Ulil menekankan saat ini hanya kader yang mengerti betapa pentingnya figur SBY dalam pucuk kepemimpinan Partai Demokrat.