REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mesir menginginkan adanya konferensi nuklir dilakukan di markas PBB di New York, Senin (11/5).
Mesir juga ingin agar Israel ikut serta dalam konferensi Non Proliferasi Nuklir (NPT). Sejak 1970 Israel tidak pernah hadir dalam konferensi tersebut.
Israel tidak menyangkal akan mengontrol senjata nuklir yang berada di Timur Tengah. Mereka pun akan mengambil bagian sebagai pengamat.
Kepala Delegasi Mesir, Asisten Menteri Luar Negeri Hashim Badr mengeluh tidak adanya kemajuan dari pembicaraan nuklir di Timur Tengah. Dia juga meminta koordinator Finlandia mengundurkan diri.
Badr menolak Mesir disebut sebagai perampas. Mesir hanya ingin pembicaraan ini mengalami kemajuan.
"Mesir telah datang ke New York untuk melarang senjata nuklir di Timur Tengah. Kami ingin sebuah konferensi,"ujar dia.
Para diplomat menambahkan kegagalan tercapainya kesepakatan pada konferensi NPT dapat menghilangkan larangan nuklir di Timur Tengah.
Pada 2010, Mesir meminta Jaakko Laavaja sebagai koordinator PBB untuk mengorganisir konferensi yang rawan bubar. Konferensi Timur Tengah menyebut akan diselenggarakannya konferensi NPT pada 2012 namun tidak terselenggara hingga saat ini.