Rabu 13 May 2015 23:52 WIB

35 Truk Air Disiagakan untuk Antisipasi Musim Kemarau

  Bendungan Katulampa yang kekeringan akibat musim kemarau, Bogor, Senin (6/10). (foto : MgROL30)
Bendungan Katulampa yang kekeringan akibat musim kemarau, Bogor, Senin (6/10). (foto : MgROL30)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya) menyiagakan 35 truk tangki untuk mengantisipasi musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau akan mulai terjadi pada akhir Mei.

"Kami mengantisipasi kemarau dengan menyiagakan 35 truk tangki, yaitu tiga truk milik PAM Jaya sendiri, sembilan mobil truk PT Aetra dan 23 truk milik PT Palyja," kata Direktur Utama PAM Jaya Sriwidayanto Kaderi kepada Antara di kantornya, Jakarta, Rabu (13/5).

Selain itu, lanjut Sriwidayanto, jika ternyata jumlah itu tidak mencukupi, pihaknya akan bekerja sama untuk meminjam truk-truk tangki milik Kementerian Pekerjaan Umum. "Jika 35 truk itu tidak cukup, kami akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian PU yang memiliki puluhan truk tangki," ujarnya.

Terlepas dari keadaan kemarau atau tidak, kata dia, truk-truk tangki milik Kementerian PU juga digunakan jika ada gangguan air baku parah akibat hal-hal khusus seperti tanggul jebol.

PT PAM Jaya sendiri menyediakan truk-truk tangki ini secara cuma-cuma kepada masyarakat yang bisa memintanya kepada PAM Jaya maupun kepada PT Palyja dan PT Aetra melalui pihak RT/RW setempat. "Harus dikoordinir oleh RT/RW agar tidak terjadi keributan," tuturnya.

Walau PAM Jaya sendiri yakin musim kemarau tidak akan terlalu berdampak terhadap persediaan air, perusahaan milik DKI Jakarta ini tetap mengantisipasi segala kemungkinan. "Selain dengan truk-truk tangki, sebagai langkah antisipasi musim, kami juga memaksimalkan fungsi instalasi-instalasi pengolahan air kecil yang ada di Jakarta," tuturnya.

BMKG memperkirakan periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau di wilayah DKI Jakarta akan berlangsung hingga akhir Mei 2015. "Periode peralihan ini sudah berlangsung sejak Maret 2015. Kami memperkirakan intensitas hujan akan terus turun mulai akhir April hingga akhir Mei 2015, yang diprediksi merupakan awal musim kemarau," kata Kepala Analisis Iklim dan Subdivisi Informasi Ardhasena Sopaheluwakan di kantornya, Jakarta Pusat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement