Kamis 14 May 2015 02:23 WIB

Konflik Yaman Hancurkan Situs Islam Bersejarah

Rep: c37/ Red: Dwi Murdaningsih
Militan Houthi dan anti-Houthi bentrok di Yaman.
Foto: Reuters
Militan Houthi dan anti-Houthi bentrok di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIZ –  Warga Yaman mengungkapkan pasukan Houthi telah menggunakan banyak situs yang rusak sebagai tempat untuk menghimpun pejuang dan menyimpan senjata. Padahal, lembaga kebudayaan PBB (UNESCO) telah memperingatkan kedua belah pihak untuk tidak melibatkan tempat bersejarah dalam perang.

"Serangan ini menghancurkan warisan budaya Yaman yang unik, yang merupakan repositori identitas, sejarah dan memori rakyat, dan kesaksian yang luar biasa untuk pencapaian peradaban Islam," kata direktur kelompok PBB, Irina Bokova dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/5).

Dilansir dari Reuters pada Rabu (13/5), serangan udara pada pekan ini di kubu utara milisi Muslim Syiah di Saada, Yaman, yang dipimpin oleh aliansi Muslim Sunni Arab telah meratakan sebagian bangunan dari Masjid Hadi yang berusia 1.200 tahun di kota itu. Kota tersebut merupakan kursi tertua pembelajaran Syiah di Semenanjung Arab.

Kota berdinding pra-Islam Barakish di utara Yaman, ibukota kerajaan perdagangan yang biasa mengirim dupa Arab untuk mengharumkan kuil Yunani kuno dan Roma, juga telah dibom oleh aliansi yang mencoba untuk membalikkan keuntungan Houthi.

Benteng Ottoman dari batu putih di puncak gunung yang menghadap ke pusat kota Taiz telah dihancurkan berhari-hari setelah para pejuang sekutu Iran, kekuatan dominan Yaman, bersembunyi di sana. Penghancuran budaya telah memberikan Houthi kesempatan untuk memoles kepercayaan nasionalis mereka sebagai sebuah gerakan menolak agresi asing dan membela identitas negara.

“Aliansi ini bukan hanya membunuh pria, wanita dan anak-anak, tapi segala hal yang mendefinisikan masyarakat Yaman dan perjuangannya. Agresi tidak bisa menghapus budaya Yaman  dengan bomnya,”ujar seorang warga Taiz yang marah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement