REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris David Cameron menolak bersikap mengenai persoalan label makanan halal dan status daging yang diperjualbelikan supermarket dan restoran apakah disembelih ataui tidak.
Saat ini di Inggris tengah marak diperbincangkan adanya restoran dan supermarket termasuk Pizza Ekspress yang melayani daging halal tanpa memberitahu metode penyembelihan yang benar kepada pelanggan melalui kemasan atau daftar menu.
Tanggapan cukup berlebihan datang dari netizen Inggris melalui jagat twitter dengan hastag #halalhysteria. Netizen beranggapan bahwa industri makanan di negara mereka terlalu dicampuri urusan keagamaan. Namun dari kelompok Muslim juga menuntut agar konsumen memperoleh informasi rinci tentang metode pembantaian ketika membeli daging agar penduduk Muslim dapat memastikan daging yang dikonsumsinya halal.
Juru bicara PM Inggris mengatakan, bahwa saat ini pemerintah belum mau memberikan tanggapan, sebab pemerintah menilai hal ini adalah masalah pilihan konsumen untuk mendapatkan kebutuhan. “Jadi ini adalah masalah untuk pengecer dan restoran untuk bekerja dengan pelanggan dan kelompok konsumen dan perwakilan organisasi agama,” kata Jubir PM Inggris dikutip dari Independent, Kamis (14/5).
Sementara Dewan Muslim Inggris menyerukan agar semua daging yang diberi label halal dicantumkan juga metode penyembelihan. Sebab di dalam Islam, mempunyai tata cara penyembelihan hewan agar daging yang akan dikonsumsi oleh masyarakat benar-benar halal dan baik.
"Konsumen harus diberitahu apakah daging hewan telah sesuai dengan mekanisme penyembelihan yang benar," kata Dewan Muslim Inggris Dr Syafi'i.