Kamis 14 May 2015 13:23 WIB

Masyarakat Afrika Timur Batalkan KTT Setelah Upaya Kudeta Burundi

Tentara diturunkan ke jalan untuk mengatasi kerusuhan di Burundi menentang pemilihan Presiden Pierre Nkurunziza untuk periode ketiga
Foto: reuters
Tentara diturunkan ke jalan untuk mengatasi kerusuhan di Burundi menentang pemilihan Presiden Pierre Nkurunziza untuk periode ketiga

REPUBLIKA.CO.ID, DAR ES SALAAM -- Para kepala negara dari Masyarakat Afrika Timur (EAC), Rabu (13/5),  membatalkan pertemuan puncak luar biasa setelah ada laporan mengenai kudeta di negeri tersebut.

Pertemuan itu sedianya membahas krisis politik di Burundi.

"Kepala negara EAC mengutuk upaya kudeta yang dilaporkan di Burundi," kata satu pernyataan oleh Direktorat Komunikasi Presiden di Balai Negara di Dar es Salaam, Tanzania.

Presiden Tanzania Jakaya Kikwete mengatakan pemimpin EAC menerima berita mengenai kudeta militer di Burundi dengan kecewa.

"Ini bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan krisis politik di Burundi," kata Kikwete.

Para pemimpin EAC meminta badan pemilihan umum Burundi membatalkan pemilihan umum yang direncanakan digelar pada 26 Juni sampai situasi stabil. Mereka juga menyeru para pemimpin Burundi dan badan negara menghormati dan kembali ke undang-undang dasar mereka.

Presiden Burundi Pierre Nkurunziza tidak hadir dalam pertemuan puncak yang dibatalkan itu. Menurut Kementerian Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Tanzania, Nkurunziza telah meninggalkan Tanzania dan kembali ke Burundi.

Mayor Jenderal Godefroid Niyombare mengumumkan pembubaran pemerintah melalui siaran radio. Pengumuman itu dilakukan saat Nkurunziza berada di Tanzania.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement