REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Tak ingin terpengaruh oleh kisruh antara PSSI dengan Menpora, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Selatan (Sumsel) tetap melakukan pembenahan dan pembinaan sesuai program kerja.
“Kita sekarang tengah fokus mempersiapkan tim untuk mengikuti babak kualifikasi Pra PON XIX. Sekarang tim sedang melakukan inventarisasi pemain yang akan dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan,” kata Bambang Suprianto Ketua Bidang Pembinaan Asprov PSSI Sumsel, Kamis (14/5).
Menurut Bambang, setelah rapat terakhir yang dipimpin Wakil Ketua Asprov PSSI Sumsel Musni Wijaya, dirinya bersama Ketua Bidang Teknik dan Pengembangan Taufik Arief mendapat tugas mempersiapkan tim sepak bola untuk Pra PON.
“Target PSSI Sumsel adalah lolos dari dari babak Pra PON XIX, karena dua kali Pra PON, Sumsel selalu gagal mengirimkan tim sepak bola ke PON XVII di Kalimantan Timur dan PON XVIII di Riau,” kata Bambang Suprianto.
Untuk bisa lolos ke PON XIX di Jawa Barat, Asprov PSSI Sumsel menurut Bambang Suprianto sudah mendatangkan pelatih berlevel nasional. “Tim Pra PON Sumsel akan ditangani pelatih Rudy Keltjes. Dia akan turun langsung ke daerah-daerah memantau calon pemain tim Pra PON termasuk pada Pekan Olahraga Provinsi Sumsel yang akan berlangsung pertengahan Mei,” ujarnya.
Mantan pelatih tim nasional U-21 tersebut didatangkan ke Sumsel selain mempersiapkan tim Pra PON juga menangani tim Sriwijaya FC U-21. “Kita sengaja mendatangkan Rudy Keltjes untuk membenahi kualitas sepak bola Sumsel, salah satunya dengan meloloskan tim Pra PON ke PON XIX di Jawa Barat,” kata Ketua Bidang Pembinaan Asprov PSSI Sumsel.
Persiapan tim Pra PON Sumsel yang dilakukan Asprov PSSI Sumsel, menurut Bambang Suprianto merupakan bagian dari agenda KONI Sumsel mempersiapkan atlet yang akan turun pada PON XIX.
Menurut Bambang Suprianto menghadapi Pra PON XIX, Asprov PSSI Sumsel tidak bisa menggunakan pemain Sriwijaya FC U-21. Ketua Bidang Pembinaan Asprov PSSI Sumsel menjelaskan, regulasi PSSI mengatur para pemain yang memperkuat tim U-21 dari klub Indonesia Super League sudah termasuk kategori pemain profesional.
“Jadi nanti tim Pra PON Sumsel tidak bisa diperkuat mantan pemain tim nasional U-19 Ichsan Kurniawan dan juga pemain Sriwijaya FC Hafit Ibrahim walau dari sisi usia masih memenuhi syarat,” katanya.