REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Persipura menjamin gaji para pemainnnya tidak akan tersendat meski kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 sudah dihentikan. Juru bicara Persipura, Rocky Babena, mengatakan pihaknya bergeming dari kesepakatan awal dengan semua armada Mutiara Hitam untuk pembayaran upah musim ini.
"Kami sudah start dari 10 Januari hingga 31 Desember 2015. Walau libur gaji pemain tetap (dibayar)," tegas Rocky saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, usai mengikuti RUPS dengan PT Liga Indonesia, Rabu (13/5).
Rocky melanjutkan, status Force Majeur yang dinyatakan oleh PSSI terhadap kondisi sepak bola tanah air tidak mengurangi niat mereka untuk menghormati jasa pemain. Ini dikarenakan, kata dia, selain kompetisi domestik, Persipura juga mengikuti turnamen internasional.
"Kebetulan kita di AFC jadi masih terus," kata dia.
Ketika ditanyakan apakah akan ada perubahan andai kata, runner up ISL tahun lalu ini gugur di 16 besar AFC, ia enggan memastikan. Menurutnya segala kesimpung-siuran informasi seputar masalah gaji sangat berpengaruh terhadap mental pemain.
"Nanti kami pikirkan. Jangan kita merencanakan sesuatu tapi kenyataannya belum terjadi seperti itu, nanti pemain bisa marah. Jangan sampai jadi boomerang," tutur Bebena.
Selain masalah gaji, Rocky menyatakan pihaknya tidak mengalami masalah dengan pihak sponsor meski kompetisi di tanah air sudah terhenti. Karena menurutnya sesuai kontrak awal, pihak pendukung dana tersebut telah menetujui untuk menyokong finansial Boas Salossa dan kawan-kawan di semua ajang.
"Sudah jelas sponsornya untuk AFC dan ISL," tandasnya.