REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Manager PT PLN Rayon Cikampek, Nana Suryana menyatakan, guna menertibkan pencurian listrik, pihaknya akan menggandeng unsur TNI dan Polri. Warga yang kedapatan mencuri listrik, jaringannya langsung di putus.
Apalagi, pemanfaatan energi listrik secara ilegal tersebut, selain menyebabkan kerugian negara, juga bisa menjadi penyebab kebakaran akibat korsleting listrik. Kasus pencurian listrik di wilayah kerjanya diakuinya masih tinggi. Akibat kasus ini, katanya, negara merugi hingga mencapai Rp 1,3 miliar.
Khusus untuk PKL, lanjut Nana, pihaknya memberikan toleransi. Mereka, yang ingin memasang listrik untuk kepentingan usaha, bisa diprioritaskan. Asalkan, sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga, dengan memasang listrik resmi ini, mereka tak perlu lagi mencuri energi milik negara tersebut.
"Kami akan falisitasi, bila mereka mengajukan pemasangan secara resmi," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris PAC Pemuda Pancasila Cikampek, Roni Usman, mengatakan, tingginya kasus pencurian listrik ini, terutama oleh PKL akibat ada oknum yang memasilitasi. Jadi, para PKL itu sudah dipetakan, mulai dari lapaknya sampai listriknya.
"Pedagang juga bayar listrik, ya ke oknum yang fasilitasi tersebut. Jadi, mereka dimanfaatkan," ujarnya.