REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Dua gempa bumi besar yang mengguncang Nepal beberapa waktu lalu telah menewaskan lebih dari 8,5 ribu orang dan banyak di antaranya belum ditemukan. Jumlah tersebut membuat gempa Nepal 2015 tercatat sebagai bencana paling mematikan yang melanda negara Himalaya. Sebagian relawan pun masih mencari puluhan orang yang belum ditemukan, di desa-desa terpencil, Ahad (17/5), seperti dikutip dari Reuters.
Gempa berkekuatan 7,8 skala richter melanda Nepal 25 April lalu. Gempa tersebut menewaskan ribuan orang dan menghancurkan lebih dari setengah juta rumah. Gempa susulan melanda pada Selasa di 76 kilometer (47 mil) ke arah timur Ibu Kota Kathmandu.
Perdana Menteri Sushil Koirala mengatakan kepada wartawan, Ahad (17/5), sebanyak 58 orang asing tewas dalam bencana tersebut. Tak hanya itu, 112 orang asing lainnya masih belum ditemukan. Meski pun banyak dari mereka bisa jadi backpackers yang memilih untuk tidak menjalankan aturan ketika meninggalkan negara itu.
Korban tewas akibat dua gempa sekarang tercatat 8.583. Sementara gempa bumi paling mematikan sebelumnya terjadi pada tahun 1934 yang menewaskan sedikitnya 8.519 di Nepal, serta ribuan lainnya di negara tetangga.