REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Setelah sekian lama "menghilang", mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra muncul di hadapan publik, Selasa (19/5). Ia muncul sebagai seorang panelis dalam konferensi di Seoul, Korea Selatan (Korsel).
Thaksin yang merupakan seorang buron ini mengatakan ia tak akan memobilisasi pendukungnya untuk tujuan tertentu. ''Saya tidak ada rencana untuk menggerakan Kaos Merah, meski tahun pertama kepemimpinan junta tidak begitu mengesankan,'' kata dia di sela-sela konferensi.
Ia menambahkan, tak ada rencana menempatkan putranya, Oak Shinawatra di partainya, Puea Thai Party. Kakak PM terguling, Yingluck Shinawatra ini memilih bersikap damai dan menghindari kekerasan.
''Saya pikir demokrasi akan bangkit, cepat atau lambat. Kita hanya perlu bersabar dan damai,'' ujarnya.