Rabu 20 May 2015 19:32 WIB

26 Tahun, Guru Nana Berjalan 20 Kilometer Membelah Hutan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Seorang guru sedang mengajar di kelas. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang guru sedang mengajar di kelas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Guru-guru di SDN 3 Tajursindang, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat patut berbangga hati. Salah seorang dari mereka menjadi guru inspiratif se-wilayah Kota Simping. Guru tersebut adalah Nana Herdiana (47), warga Kampung Pasirsereuh, Desa Tajursindang, Kecamatan Sukatani.

Apa yang inspiratif dari Guru Nana? Selama 26 tahun, Guru Nana selalu berjalan kaki pulang pergi dari rumah ke sekolahnya yang berjarak tempuh 20 kilometer. Bukan jalan beraspal, tapi melewati belantara dan sungai. "Sejak jadi guru honor 1989 lalu, saya selalu berjalan kaki ke sekolah," ujar Nana ditemui Republika, Rabu (20/5).

Menurut Nana, kebiasaannya berjalan kaki ke sekolah bukan tanpa alasan. Tapi dia ingin hidup sehat. Dengan berjalan kaki, Nana yakin badannya sehat oleh keringat yang bercucuran.

Karena itu, meskipun di rumahnya ada sepeda dan motor, Nana tetap istikomah untuk berjalan kaki. Diajak murid atau tetangga untuk membonceng motor saja, pria ini tetap menolaknya.

Nana tetap berjalan kaki dari rumahnya yang ada di seberang Waduk Jatiluhur. Sebelum berjalan, pria yang punya enam adik ini harus mendayung perahu ke pesisir waduk. Setelah menyebarang, dia harus menempuh 10 kilometer untuk mencapai sekolah.

Setiap hari, Nana selalu membawa golok dan kayu panjang untuk perisai pelindungnya. Sebab, jalan yang dilalui Nana itu merupakan hutan dengan semak belukar. Dia lebih menakutkan dipatuk ular daripada ancaman manusia jahat. "Golok ini juga, bermanfaat untuk membabat rumput ilalang yang menghalangi jalan," ujar pria yang diangkat jadi guru PNS sejak 1991 ini.

Selama menjadi guru, Nana tak pernah punya hutang ke bank. Bahkan, Surat Keputusan (SK) pengangkatannya juga tak pernah digadaikan ke bank, seperti yang kerap dilakukan pejabat. Padahal, saat itu Nana harus membiayai enam adiknya yang sekolah dan kuliah. "Tapi sekarang tinggal ngurus anak-anak," katanya sumringah.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta menganggap Nana telah memberikan inspirasi bagi banyak pihak. Karena itu, pemerintah akan memberikan reward pada Guru Nana Herdiana.

"Karena perjuangannya untuk dunia pendidikan, Guru Nana berhak mendapat reward," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Dedi mengatakan, bantuan yang akan diterima Nana sebesar Rp 15 juta. Bantuan tersebut diharapkan bisa jadi modal peternakan. Misalkan, Guru Nana membeli kambing ataupun sapi. Supaya, bantuan itu lebih bermanfaat lagi. "Salut, saya apresiasi dengan pola pikir Guru Nana," ujar Dedi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement