REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei menegaskan Iran tidak akan menerima tuntutan yang tidak masuk akal dari negara-negara kekuatan dunia selama program nuklirnya disengketakan.
“Kami tidak akan menyerah pada tekanan dan tidak akan menerima tuntutan tidak masuk akal. Iran tidak akan memberikan akses nuklirnya,” kata Khomeni menurut laporan televisi di Iran , Rabu (20/5).
Pernyataan Khomeni terkait program nuklir Iran itu adalah yang terbaru dan disiarkan televisi lokal Iran. Dia juga menegaskan fasilitas militer Iran tidak bisa diperiksa begitu saja oleh kelompok kekuatan dunia.
Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) telah berusaha menyelidiki tuduhan negara-negara Barat terkait Iran yang diduga sedang merancang hulu ledak nuklir. Namun Iran membantah tuduhan-tuduhan negatif terhadap program nuklirnya. Iran mengatakan nuklir mereka digunakan untuk perdamaian.
“Iran harus meningkatkan kerja sama dengan IAEA jika ingin mencapai kesepakatan diplomatik yang lebih luas dengan kekuatan dunia, dan secara bertahap akan mengakhiri sanksi keuangan dan embargo bagi produsen minyak di negaranya,” kata seorang pejabat Barat.
Iran mencapai kesepakatan tentatif dengan kekuatan dunia pada 2 April lalu. Dengan kesepakatan tersebut, PBB akan melakukan inspeksi dan protokol keamanan tambahan terhadap program nuklir Iran.