REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Beredarnya beras sintetis berbahan pelastik di kota-kota besar membuat para petani di daerah resah. Masuknya beras sintetis ilegal tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan dalam bidang pangan.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya, Uyun mengatakan, para petani di daerah sangat resa dan merasa teramat dirugikan. Ia berharap Kementrian Pertanian (Kementan) segera merespon permasalahan beredarnya beras sintetis. Sebab, tidak menuntut kemungkinan ada campur tangan mafia di Ibu Kota.
"Tolong lah direspon oleh Kementan dan instansi terkait sesuai dengan harapan petani," kata Uyun kepada Republika, Kamis (21/5).
Uyun menegaskan, pemerintah pusat dan daerah jangan menunggu permasalahan muncul. Pengawasan harus lebih ditingkatkan lagi. Sebab, gaji para pejabat adalah hasil jerih payah rakyat yang memutar roda perekonomian. Jadi sudah sepantasnya pejabat pemerintahan bekerja dengan baik.