REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi telah mengumumkan sembilan nama panitia seleksi (Pansel) KPK yang seluruhnya adalah perempuan. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik pilihan Jokowi tersebut.
"Alhamdulillah, berarti akan ada cinta," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/5).
Fahri meminta semua pihak untuk percaya kepada orang-orang pilihan presiden tersebut. Meski mengaku belum mengetahui semua nama anggota Pansel, politikus PKS itu meyakini, sembilan perempuan tersebut dapat memilih pimpinan terbaik untuk KPK.
"Saya belum lihat nama-namanya, tapi Hakris (Harkristuti Harkrisnowo) bagus. KPK memerlukan cinta, KPK tidak memerlukan kekuasaan, kampanye kebencian itu tidak bisa lagi, hukum bisa diatasi dengan kelembutan, hikmah kebaikan hati," ujarnya.
Mengenai calon pimpinan lembaga anti korupsi tersebut, Fahri memiliki saran terkait kriteria yang harus dimiliki.
"Satu kriteria kalau memang KPK mau diselamatkan, tolong yang jadi Ketua KPK harus negarawan. Jangan hanya orang yang punya nafsu di situ, mau nangkap orang, jebak orang, menghina, mempermalukan orang. It's enough," kata Fahri.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama anggota panitia seleksi komisioner KPK di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis pagi ini. Presiden berharap melalui Pansel KPK itu akan terpilih calon komisioner KPK yang kredibel dan memiliki kemampuan mumpuni.
Sembilan anggota Pansel tersebut, yakni Destri Damayanti ahli ekonomi, Enny Urbaningsih pakar hukum tata negara ketua badan pembinaan hukum nasional, Harkristuti Herkrisnowo pakar hukum, Betty Alisjahbana ahli IT dan manajemen, Yenti Garnasih pakar hukum pidana ekonomi, Sumpra Windarti ahli psikologi sdm dan pendidikan, Natalia Subagyo ahli tata kelola pemerintah, Diani Sadyawati ahli hukum dan sosiolog Meutia Gani.