REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kesal dengan PT PAM Jaya. Ia menilai BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu belum juga bisa bekerja maksimal dalam mengelola air bersih di Jakarta.
"Saya kesel sama BUMD kita, duit banyak kok gak bisa kerja," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (21/5).
Selain itu, meski sudah berada di tangan pihak perusahaan swasta yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aerta Air Jakarta, pengelolaan air bersih di Jakarta juga tidak maksimal. Untuk itu, Ahok mengaku jika Pemprov DKI berencana untuk mengandeng Hongaria.
"Kita mau join bisnis dengan perusahaan sana dengan kita. Saya butuh teknologi datang dari Hongaria, join dengan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) kita dan kelola air limbah diberesin untuk tahun-tahun mendatang," jelasnya.
Ahok melanjutkan Hongaria punya pengalaman sama dengan Jakarta soal pengelolaan air. Negara tersebut menyelesaikannya dengan cara bisnis ke bisnis dan dengan cara tersebut, Pemprov akan ambil alih pengelolaan air.
"Ada teknologi dari Hongaria kita bisa business to business. Kalau BUMD kita kurang kuat, kita PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) saja. Butuh Rp 1 triliun, kalau bisa kelola ya saya kasih," jelasnya.