Jumat 22 May 2015 11:30 WIB
Petral bubar

Bareskrim Polri Undang Faisal Basri Bahas Petral

Petral
Petral

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bareskrim Polri mengundang mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri untuk menceritakan masalah-masalah yang ada di Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

"Teman-teman Bareskrim ingin tahu tentang kasus Petral, jadi saya jelaskan," kata Faisal di Gedung Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (21/5) malam.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi tentang kasus mafia migas. Mereka mendapatkan temuan yang sama, yaitu adanya beberapa nama yang disinyalir terlibat mafia migas di Indonesia. "Saya punya data. Di sini (Bareskrim) juga punya data. Ada beberapa yang cocok (datanya)," katanya.

Meski demikian, pihaknya enggan membuka nama-nama tersebut. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Victor E. Simanjuntak mengatakan pembicaraannya dengan Faisal memperjelas duduk permasalahan kasus Petral.

Ia mengatakan hasil pertemuan tersebut akan dijadikan dasar bagi Polri untuk melakukan penyelidikan. "Pasti akan kami tindak lanjuti," kata Victor.

Pada Rabu (13/5), PT Pertamina secara resmi menghentikan operasional Petral dan selanjutnya akan dilakukan upaya likuidasi terhadap perusahaan-perusahaan di dalamnya. Kegiatan bisnis Petral, terutama yang menyangkut ekspor dan impor minyak mentah dan produk kilang, akan sepenuhnya dijalankan oleh Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina.

Dengan keputusan penghentian tersebut, segala hak dan kewajiban Petral yang masih ada, akan dibereskan atau diambil alih oleh Pertamina, termasuk segala betuk aset juga akan dimasukan sebagai bagian dari BUMN tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement