Sabtu 23 May 2015 09:23 WIB

Ikrar Napi Teroris Setia Pada NKRI Jadi Momen Penting

Red: Esthi Maharani
Terpidana kasus terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein menjadi pengibar bendera Merah Putih pada upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/5).
Foto: dok BNPT
Terpidana kasus terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein menjadi pengibar bendera Merah Putih pada upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Prof Hamdi Muluk menilai sadarnya sejumlah narapidana kasus terorisme memberi harapan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia ke depan.

"Sadarnya saudara-saudara kita yang pernah salah jalan ini menjadi harapan perdamaian abadi di Indonesia. Semoga ini bisa menggugah napi terorisme lainnya segera sadar dan kembali ke pangkuan Indonesia," kata Hamdi, Jumat (22/5).

Hamdi mengemukakan hal itu menanggapi ikrar kesetiaan kepada NKRI narapidana terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein bersama empat napi terorisme Poso dan Ambon pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei lalu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Bahkan, secara sukarela Umar Patek menjadi pengibar bendera Merah Putih dalam upacara tersebut.

Jauh sebelumnya, mantan teroris dari Jamaah Islamiyah (JI) Ustadz Abdurrahman Ayyub telah lebih dulu mengikrarkan kesetiaannya kepada NKRI. Bahkan, dia kini aktif membantu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam melakukan penyadaran kelompok-kelompok radikal yang ada.