REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono bertemu dengan Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla kemarin malam. Agung mengatakan, dalam pertemuan tersebut telah disampaikan draft yang digagas oleh JK terkait upaya islah. Pihaknya dan Aburizal Bakrie pun telah sepakat untuk melakukan islah terbatas agar Golkar bisa ikut Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada Desember tahun ini.
"Kerjasama kedua pihak untuk fokus menghadapi pemilu daerah, 9 Desember mendatang. Sebenarnya, fokusnya di situ," kata Agung di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/5).
Agung mengatakan, usai kesepakatan islah terbatas dicapai, kedua belah pihak akan segera membentuk tim teknis yang masing-masing diwakili oleh tiga orang. Ia mengatakan, nama-nama anggota tim yang mewakili pihaknya akan ditentukan dalam rapat yang akan diselenggarakan besok.
"Tim teknis masing-masing akan mengirim tiga orang untuk menindaklanjuti apa yang disepakati sejak awal. Besok kami akan rapat tentukan pleno untuk membahas ini," ujarnya.
Agung mengungkapkan, selain islah, kedua belah pihak juga sepakat untuk mendahulukan kepentingan nasional dan partai. Selain itu, keduanya juga telah sepakat untuk menyiapkan tim kerja untuk membahas formula-formula selanjutnya dalam menghadapi Pilkada serentak.
Terkait persyaratan calon yang diusung oleh kedua pihak, mantan Menko Kesra itu mengatakan, kedua belah pihak juga telah mencapai kesepakatan. "Persyaratannya diajukan bersama-sama, kemudian tidak ada mahar apa-apa. Jadi, terbuka,tidak ada lagi di internal, kubu mana, kubu mana lagi," jelas Agung.
"Terakhir, daftar calon yang diusung ke KPU itu adalah daftar yang ditandatangani DPP Golkar yang diakui KPU berdasarkan UU Parpol dan UU Pilkada," ujarnya lagi.
Agung mengklaim, penandatanganan daftar calon yang akan diserahkan ke KPU tersebut telah disepakati oleh kedua pihak. "Konsep ini sudah disetujui oleh ARB dan oleh kami.Tergantung dari KPU (yang menandatangani). KPU tentu berdasarkan Undang-Undang," ujarnya.