REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pembela PSSI, Togar Manahan Nero, menginginkan agar Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dibubarkan saja. Ia menilai adanya BOPI hanya membuat sepakbola nasional semakin rumit. Padahal tanpa BOPI selama ini kompetisi berjalan mulus dan baik. Bahkan sepakbola Indonesia sempat menjadi tim yang disegani di Asia Tenggara dan melahirkan pemain-pemain andalan yang mumpuni di kancah internasional.
Saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komite III DPD RI, Togar meminta ditambahkan poin tentang pembubaran BOPI. Karena BOPI dibentuk tidak berdasarkan undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). BOPI hanya dibentuk atas permenpora yang kekuatan hukumnya jauh lebih rendah dari undang-undang.
“BOPI itu sebaiknya dibubarkan saja. Karena BOPI hanya mempersulit sepakbola di Indonesia,” ujar Togar Manahan Nero saat RDPU, Rabu (27/5).
Togar menyebutkan salah satu efek berbahaya adanya BOPI adalah kegagalan Persipura bertanding dengan Pahang FA. Karena BOPI, Persipura yang menjadi andalan Indonesia di bidang sepakbola malah harus menelan pil pahit. Ia tidak bisa bertanding lagi di kancah internasional seperti Piala AFC. Bahkan Persipura malah terancam sanksi dari AFC karena tidak mampu menjamu Pahang FA di Malaysia gara-gara Visa on Arrival.
Adanya BOPI juga menjadi alat bagi Menpora untuk membangkang terhadap undang-undang, DPR dan Presiden. DPR sudah meminta menpora untuk mengikutsertakan seluruh peserta ISL. Tapi malah dipersulit dengan verifikasi yang dilakukan oleh BOPI.
“Melewati BOPI Menpora membangkang terhadap semua putusan dan undang-undang,” kata Togar.