Kamis 28 May 2015 15:56 WIB

Jabar Percepat Lelang Perbaikan Jalur Mudik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja proyek perbaikan jalan jalur mudik Jalan raya Tutugan Leles, Kab Garut, Jawa Barat, Senin (13/7). (Republika/Adhi Wicaksono)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pekerja proyek perbaikan jalan jalur mudik Jalan raya Tutugan Leles, Kab Garut, Jawa Barat, Senin (13/7). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- DPRD Jawa Barat mendorong perbaikan jalur mudik lebaran terutama yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini dirasa penting, untuk memperlancar tradisi pulang kampung saat perayaan Idul Fitri tahun ini.

Menurut Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Gatot Tjahyono, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov terkait ini. Bahkan, dewan mendorong Pemprov Jabar untuk mempercepat proses lelang. "Sudah bahas dengan (Dinas) Bina Marga (Jabar). Kami fokus jalan provinsi proses pelelangannya dipercepat," ujar Gatot, Kamis (28/5).

Gatot mengatakan, proses lelang harus dipercepat agar perbaikan jalan bisa segera dilakukan. Pihaknya pun optimistis perbaikan jalan provinsi yang menjadi jalur mudik di Jabar akan tuntas sebelum puncak arus mudik. "H-10 rencananya harus sudah selesai," katanya.

Saat ditanya tentang jalur mana saja yang akan diperbaiki, Gatot mengatakan, sejumlah jalan di bagian selatan dan utara harus menjadi perhatian. Karena, selain menjadi jalur yang paling sering dilewati pemudik, jalanan di daerah itu pun banyak yang mengalami kerusakan. "(Di) selatan Tasik, ke arah Banjar, Pangandaran," katanya.

Bahkan, kata Gatot, di jalur utara Jabar yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat terjadi kerusakan parah. Persoalannya, justru yang rusak kebanyakan jalan nasional. ‘’Ke Cirebon kondisinya cukup berat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dipercepat," kata Gatot.

Beruntung, kata Gatot, pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan akan segera tuntas dan bisa dipakai sebelum lebaran sehingga bisa menjadi solusi kerusakan jalan di jalur utara ini. Gatot mengakui, pihaknya belum mengetahui jalur alternatif yang bisa digunakan saat mudik. Komisi IV belum mengkomunikasikan hal ini dengan Dinas Perhubungan Jabar.

"Jalur alternatif belum ada koordinasi. Tapi saya kira pengalihan jalan lalu lintas sudah disiapkan," katanya.

Sebagai contoh, kata Gatot, pihaknya pernah menerima informasi adanya perbaikan jalan di jalur selatan sebagai alternatif menuju Garut dan Tasikmalaya. "Ada jalan kabupaten yang diperbaiki, jalan terobosan, jalan pembuka alternatif," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement