Kamis 28 May 2015 17:01 WIB
Beras Plastik

Polisi tidak Temukan Beras Plastik di Depok

Beras Plastik..(Ilustrasi)
Foto: Mardiah
Beras Plastik..(Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono memastikan hasil uji Laboratorium Forensik tidak ditemukan senyawa plastik dalam beras yang dikonsumsi warga Depok.

"Hasil uji Labfor Mabes Polri dari tiga jenis yang diteliti tidak diteukan senyawa unsur plastik dalam beras," kata Unggung di Polres Depok, Kamis (28/5).

Sebelumnya dua warga Depok Naiman dan Nurman mengalami muntah, pusing dan lemas setelah mengkonsumsi makanan berupa nasi. Atas kejadian Polres Kota Depok katanya tidak tinggal diam dan membawa beras yang diduga mengandung plastik ke Labfor Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut dia hasil Labfor Mabes Polri dengan tiga metode yaitu GCMSS, FTIR, dan LCMSMS semuanya negatif. "Ini berarti tidak ada senyawa plastik yang terkandung dalam beras tersebut," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail menjelaskan hasil pemeriksaan dari dokter dari Dinas Kesehatan dua warga tersebut hanya mengalami gangguan pencernaan. "Dua-duanya tidak mengkonsumsi senyawa plastik dan tidak keracunan," katanya.

Saat ini keduanya sudah membaik setelah mendapat perawatan tim dokter. Nur Mahmudi mengatakan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa plastik dalam beras bisa dilakukan uji dengan cara cepat yaitu dengan menggunakan kunyit.

"Jika direbus bersama kunyit maka hasilnya beras yang mengandung senyawa plastik tidak akan menempel," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement