Kamis 28 May 2015 17:59 WIB

Ahok Masih Pelajari Gugatan Terhadap Konsultan Terminal Rawamangun

Rep: C11/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pembatas seng dipasang di dalam Terminal Rawamangun, Jakarta, Senin (18/8). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pembatas seng dipasang di dalam Terminal Rawamangun, Jakarta, Senin (18/8). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masih akan mempelajari kesalahan dari pembangunan terminal Rawamangun, Jakarta Timur.

"Kita sedang siapkan, kita sedang pelajari. Jadi nanti dipelajari salahnya di mana. Bisa saja memang orang kita yang salah," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (28/5).

Ahok mengakui kesalahan bisa terjadi bukan hanya karena konsultan, namun juga dari Dinas Perhubungan yang ikut terlibat pengerjaan terminal yang baru saja direvitalisasi. Ke depan pembongkaran salah satu bangunan terminal Rawamangun juga akan dikerjakan.

"Rencananya mungkin mau bongkar salah satu gedungnya supaya lebih luas. Namun, saya kira dibongkar lebih luas pun tetap susah," kata Ahok.

Ia melanjutkan bus-bus terkadang memang malas untuk memasuki terminal, sebab bus biasanya lebih memlih untuk mengetem mencari penumpang.

Sebelumnya Basuki mengaku kesal dengan pembangunan gedung baru terminal Rawamangun. Ia mengatakan tak segan untuk menuntut konsultan terminal yang baru direvitalisasi tersebut.

"Kita mau kirim surat mau gugat konsultannya dong. Masa bikin desain busnya gak bisa masuk karena sempit. Ini Apa-apaan," kata Ahok.

Terminal Rawamangun memang dianggap gagal karena ada bagian gedung baru tersebut yang menghambat arus lalu lintas. Bahkan pintu terminal tersebut tidak dapat dilewati oleh bus yang berukuran besar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement