REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA BARAT -- Manfaat lithium tidak hanya baterai, tapi bisa ditemukan dalam microwave dan kompor. Setelah memiliki pertambangan lithinium terbesar di dunia di kawasan Greenbushes, Australia Barat, kini ditemukan potensi pertambangan di kawasan lain.
Lithium sedang banyak diminati secara global. Kawasan Pilbara, Australia Barat, disebut-sebut memiliki potensi sebagai pertambangan lithium untuk sejumlah produk berkualitas tinggi.
Dan pertambangan Pilbara Minerals berharap proyek Pilgangoora Lithium-Tantalum akan menjadi pertambangan lithium terbesar kedua di dunia.
Direktur pertambangan, Neil Biddle, mengatakan ia telah mendapatkan beberapa data untuk mendukung untuk proyek ini. Hasil didapatkan dari uji coba yang dilakukan di Jerman.
"Telah memenuhi kriteria yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan keramik dan kaca," ujarnya baru-baru ini.
Menurutnya kedua produk tersebut menjadi salah satu pangsa pasar terbesar untuk industri lithium, yakni sekitar 35 persen. Sementara untuk baterai pangsa pasarnya sekitar 30 persen.
Biddle juga menjelaskan baterai semakin banyak digunakan dalam sektor energi yang bisa diperbaharui. Tapi baterai hanya membutuhkan lithium yang berkualitas lebih rendah.
Sementara lithium berkualitas tinggi banyak digunakan oleh produsen kaca dan keramik, terutama di Eropa, Asia, dan Amerika. Menurutnya, Pasokan untuk ini masih terbatas.
Setiap rumah memiliki kaca yang terbuat dari lithium. Misalnya saja pintu oven, pintu kaca microwave, dan perabotan lain yang memiliki fungsi memanaskan.
Lithium digunakan dalam perabotan ini karena bisa tahan panas dan tidak akan pecah.
Target yang dipatok untuk produksi dari pertambangan ini nantinya sekitar 50 hingga 60 juta lithium.
Kali ini perusahaan pertambangan di bawah pimpinan Biddle masih akan menunggu persetujuan lingkungan, dan diperkirakan akan memulai produksinya dalam waktu 2 tahun kedepan.