Jumat 29 May 2015 19:00 WIB
Skandal FIFA

Korupsi di FIFA Terbongkar, Luis Suarez Diuntungkan?

Rep: C 89/ Red: M Akbar
Penyerang Barcelona Luis Suarez di laga melawan Cordoba, Ahad (3/5) dini hari WIB.
Foto: Reuters
Penyerang Barcelona Luis Suarez di laga melawan Cordoba, Ahad (3/5) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Serikat pemain sepak bola Uruguay meminta  FIFA membatalkan hukuman larangan bertanding terhadap Luis Suarez. Pengacara organisasi tersebut, Ernesto Liotti menilai keputusan FIFA dalam beberapa tahun terakhir perlu dikaji lagi pasca penangkapan sejumlah pejabat tinggi yang diduga melalukan korupsi.

Salah satu pejabat yang menentukan sanksi untuk Suarez, menurut Liotti, termasuk tokoh yang bermasalah. Yakni presiden federasi sepak bola Venezuela, Rafael Esquivel yang menjadi bagian dari komite disiplin FIFA.

"Jika Luis setuju, kami akan meminta suspensi diakhiri, dengan alasan ia diskors oleh sebuah organisasi yang diduga korupsi. Tanpa diragukan lagi dia (Suarez) adalah korban dari korupsi ini," kata Liotti dikutip dari Sky Sports, Jumat (29/5).

Kendati demikian ia mengakui pihaknya belum memiliki cukup bukti atas argumentasi tersebut. Namun, ia menegaskan dengan terkuaknya skandal ini tidak ada jaminan setiap kebijakan FIFA bukan tindakan ilegal.

"Dengan fakta ini, keputusan FIFA dalam beberapa tahun terakhir mengundang kecurigaan," ujarnya.

Untuk itu, jika sudah ada kesepakatan dengan Suarez sendiri, organisasi tersebut akan melakukan langkah konkret. Diantaranya menyampaikan petisi kepada serikat pemain sepak bola dunia (FIFPro) dilanjutkan ke komite eksekutif FIFA.

Sekadar catatan, Suarez baru saja lepas dari sanksi empat bulan larangan tanding bagi klub karena menggigit bek Italia Giorgio Chiellini. Namun ia juga terkena suspensi untuk pertandingan internasional bersama uruguay dalam sembilan laga kompetitif. Jika hukuman itu tetap berlaku, maka penyerang Barcelona ini bakal absen di Coppa Amerika pada 11 Juni mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement