Jumat 29 May 2015 22:29 WIB

Ahok: SKPD Responnya Lambat

Rep: C11/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI belum dapat bekerja secara maksimal. Padahal banyak kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, tapi terlalu lama untuk direalisasikan.

Pada Jumat (29/5), DPRD DKI telah menggelar sidang paripurna perihal Penyampaian Laporan Hasil Reses Pertama Anggota DPRD Tahun Anggaran 2015. Ahok menyayangkan jika hasil reses DPRD tidak segera dilanjutkan, sebab seringkali kinerja SKPD terlalu lamban.

"Kalau sekarang masyarakatkan merasa DPRD turun, balik gak dikerjain. Sekarang kita mau percepat. Memang kadang-kadang harus diakui SKPD agak lambat merespon," kata Ahok sapaan akrab Basuki usai sidang paripurna di DPRD DKI, Jumat (29/5).

Ahok melanjutkan akan ada perubahan dalam pembangunan di Jakarta. Rencana percepatan pembangunan tersebut dinilai Ahok tidak akan molor dalam pengerjaannya.

"Sekarang kita mau ubah polanya mirip dengan swasta. Jadi sudah ada desain dasar, dilelangkan, rancang bangun, kerjakan," ujar mantan politikus Gerindra ini.

Adapun dewan memang telah menjalani masa reses pada 11-19 Mei 2015, selebihnya ada pula fraksi yang telat mejalani masa reses karena ada keperluan lain. Pada masa reses, anggota dewan mengunjungi beberapa tempat di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.

Dalam sidang tersebut tidak semua pimpinan DPRD hadir, oleh karenanya sidang dipimpin oleh wakil ketua DPRD Fraksi PKS, Triwisaksana. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sekertaris Daerah, Saefullah beserta jajaran eksekutif turut hadir dalam penyampaian hasil reses.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement