REPUBLIKA.CO.ID,Sejarah Amerika Serikat pernah mencatat sebuah gerakan muslim yang sempat menggemparkan negara Paman Sam ini di pertengahan 1930an. Gerakan tersebut dikenal dengan Nation of Islam, yang dikenal sebagai gerakan Islam yang mengusung superioritas kelompok muslim Afrika-Amerika di atas ras kulit putih.
Namun, dalam perkembangannya gerakan yang didirikan oleh Wallace Fard Muhammad ini menyimpang dari ajaran Islam yang murni.
Gerakan ini kemudian berkembang menjadi kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni, hingga seorang muslim membubarkan gerakan ini dan mengajak seluruh anggota Nation of Islam untuk bertaubat.
Sosok muslim tersebut adalah Warith Deen Muhammad. Warith merupakan putera dari pemimpin Nation of Islam sebelumnya, Elijah Muhammad. Ia lahir pada 30 Oktober 1933 di Michigan, AS dengan nama kecil Wallace D. Muhammad.
Ia meneruskan kepemimpinan Nation of Islam setelah ayahnya meninggal dunia pada Februari 1975. Sejak saat itu ia pun memimpin gerakan ini hingga 1976. Dalam perkembangannya gerakan ini telah banyak menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Gerakan Nation of Islam ini dianggap menyimpang karena menjadi agama baru yang keluar dari prinsip dasar Islam, seperti soal Ketuhanan dan Imam Mahdi adalah pendiri Nation of Islam, Wallace Fard Muhammad.
Gerakan ini sempat menjadi arus besar muslim di Amerika pada 1960an yang merekrut tokoh muslim Malcolm X, hingga ia bertaubat, sedangkan gerakan ini terus berkembang hingga pertengahan 1970an.
Dalam kepemimpinannya, Warith yang mendapatkan pembelajaran Islam lebih baik dari ayahnya dan pendiri Nation of Islam berusaha untuk memperbaiki pemahaman yang salah terkait Islam dalam gerakan ini.